Breaking News

Polrestabes Semarang Ungkap Hasil Visum Kematian Dokter PPDS Undip

88
×

Polrestabes Semarang Ungkap Hasil Visum Kematian Dokter PPDS Undip

Sebarkan artikel ini
Tim Kemenkes yang datang ke Polrestabes Semarang dipimpin Irjen Kemenkes Murti Utami dan Inspektur Investigasi Valentinus Rudy Hartono.

Sementara itu, dari pihak Kemenkes yang datang ke Mapolrestabes Semarang–baik Irjen Murti maupun Valentinus Rudy– enggan memberikan komentar dan menyerahkannya kepada Kapolrestabes Semarang.

“Masih pendalaman. Satu pintu saja ke pak Kapolrestabes. Kita sudah koordinasi dan sikapnya sama,” kata Valentinus Rudy.

banner 325x300

Dekan sebut korban sempat konsul ke BKMF

Sementara itu dari pihak Dekanat FK Undip menyatakan Aulia–mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) program studi (Prodi) Anestesi– beberapa kali tak masuk kuliah karena izin sakit.

“Tercatat beberapa kali mengajukan surat ijin karena sakit, namun soal persentase kehadirannya saya tidak tahu persisnya,” ujar Dekan Fakultas Kedokteran UNDIP Yan Wisnu Prajoko di Semarang, Jumat ini.

Yan juga menyebut bahwa Aulia beberapa kali datang ke Badan Konsultasi Mahasiswa Fakultas (BKMF) untuk curhat dan sharing terkait permasalahan dirinya dengan orang tua soal studinya.

“Pernah beberapa kali datang konsultasi ke BKMF soal progres studi dan komunikasi dengan orang tua. Tapi, detailnya bagaimana, saya tidak begitu tahu. Sama seperti mahasiswa lain,” kata Yan.

Dari buku harian yang ditemukan di kamar kos, Aulia sempat curhat yang disampaikan lewat tulisan tangan di mana dirinya sudah tidak kuat menjalani studi Calon Dokter Spesialis Anestesi di Fakultas Kedokteran Undip.

Selain buku harian, polisi juga mendapati tiga luka bekas suntikan di punggung telapak tangan dan cairan sisa obat nyeri saraf kejepit.




(dmr/kid)

[Laporan Redaksi]


error: Content is protected !!